PROGRAM PENGEMBANGAN DAN BINA MENTAL-SPIRITUAL
SISWA/I SMA YP HKBP OLEH BIRO ZENDING HKBP
I.
Nama
Kegiatan :
Periodisasi
dan Program Kepengurusan PA Sola Gratia SMA YP HKBP
II.
Visi :
“Siswa/i SMA
YP HKBP menjadi pilot project bagi SMA se-Pematangsiantar”
III.
Dasar
Pemikiran
a. Ikatan persekutuan dalam gereja HKBP
SMA YP HKBP merupakan salah satu
bidang pelayanan gereja HKBP dalam pendidikan. Dalam hal ini Biro Zending HKBP
menyadari bahwa pendidikan tersebut tidak hanya mencakup wilayah kognitif saja,
melainkan afektif dan psikomotorik. Disamping hal tersebut, para siswa/i bukan
hanya dididik untuk memenuhi cangkupan Intelegency Quotient, tetapi juga
Emotional dan Spiritual Qutient. Untuk memenuhi keprihatinan tersebutlah,
kemudian Biro Zending HKBP mengembangkan pelayanan kepada para siswa/i SMA YP
HKBP, sehingga citra HKBP melekat erat dalam kehidupan para siswa/i untuk siap
dan semakin dewasa di dalam iman menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan
yang kompleks ini.
b. Letak Geografis
Secara geografis, SMA YP HKBP
berada dalam satu wilayah dengan Biro Zending HKBP yang berlokasi di Jl.
Gereja, Pematangsiantar. Keberadaan ini tidak dapat serta merta mengabaikan
pandangan Biro Zending HKBP untuk “menutup mata” terhadap keprihatinan yang
sedang terjadi kepada pelayanan di bidang pendidikan HKBP tersebut. Dengan
demikian Biro Zending HKBP memutuskan untuk melakukan sesuatu dalam mempersiapkan
para siswa/i untuk menghadapi masa depan yang telah dipersiapkan oleh Allah
kepada mereka, untuk menumbuhkan iman yang teguh dalam kehidupan spiritual
mereka, dan terlebih bangga dan menyadari keberadaan mereka sebagai keluarga
besar dalam persekutuan yang kudus gereja HKBP.
c. Keprihatinan kualitas pendidikan
Di tengah-tengah kompetisi
pendidikan yang semakin meningkatkan mutu masing-masing sekolah, SMA YP HKBP
memang memiliki predikat akreditasi B dalam dunia pendidikan, tetapi secara
jujur, keadaan di sekolah sungguh memprihatinkan. Jumlah murid dan daya tarik
sekolah yang tidak memadai untuk bersaing dalam setiap perguruan di kota
Pematangsiantar membuat Biro Zending HKBP tidak dapat berdiam diri. Untuk itu,
pertama-tama bersama dengan Kepala Sekolah SMA YP HKBP, Biro Zending HKBP
meletakkan pencapaian dalam bidang Bina
Mental-Spiritual terhadap siswa/i SMA YP HKBP. Dengan demikian para siswa/i
dan sertiap pihak yang terkait, akan berserah kepada Allah dalam rancangannya
yang telah menyediakan masa depan yang penuh harapan (Yer. 29:11).
d. Tantangan zaman masa kini
Dengan
memperhatikan bahwa para siswa/i SMA YP HKBP tidak akan berhenti pada jenjang
pendidikan setingkat SMA sederajat, bahkan lebih jauh melangkah menghadapi
segala kemungkinan di tengah-tengah dunia ini. Maka penting bagi Biro Zending
HKBP dengan perhatian penuh dari Kepala Sekolah SMA YP HKBP untuk bersama-sama
mempersiapkan para siswa/i baik melalui pendidikan sekolah, maupun dalam
pendidikan spiritual mereka. Agar tercipta generasi muda yang tangguh dan siap
menghadapi segala keadaan dan memancarkan sinar Kristus di tengah-tengah dunia
ini (Mat. 5:13-14).
IV.
Maksud
dan Tujuan Kegiatan :
·
Mobilisator PA bagi siswa/i SMA YP HKBP
·
Membentuk mental dan spiritual siswa/i
SMA YP HKBP
·
Mendewasakan iman siswa/i SMA YP HKBP
·
Mempersiapkan calon-calon pemimpin masa
depan
V.
Bentuk
Pelayanan
Biro Zending HKBP kemudian
berkoordinasi dengan kepala sekolah SMA YP HKBP untuk melaksanakan pembinaan
mental dan spiritual dalam jangka panjang sehingga pelayanan ini akan dapat
dilanjutkan dalam satu generasi ke generasi selanjutnya. Dengan demikian Biro
Zending melaksanakan pembuatan kepengurusan organisasi PA yang hadir untuk
memaksimalkan mobilisasi pelayanan di SMA YP HKBP. Selanjutnya kepengurusan PA
tersebut bernama “PA SOLAGRATIA SMA YP HKBP”.
VI.
Metode
Pelayanan
Biro Zending HKBP memulai
pelayanan kepada SMA YP HKBP dengan beberapa metode, antara lain:
a. Penyeleksian dan Periodisasi
Kepengurusan PA
b. Pemilihan dan Pelantikan Kepengurusan PA
c. Pelatihan dan Pembinaan Pengurus PA
d. Pengawasan berkala oleh Biro Zending
HKBP
VII.
Program
Kerja dalam Pelayanan
1. Harian:
a.
Biro Zending mempersiapkan tim dari
kepengurusan PA Sola Gratia agar dapat memimpin setiap kelas dalam melaksanakan
ibadah pagi setiap hari di dalam kelas masing-masing.
b.
Biro Zending mempersiapkan tim dari
kepengurusan PA Sola Gratia agar dapat memimpin setiap kelas dalam melaksanakan
ibadah penutup sekolah setiap hari di dalam kelas masing-masing.
c.
Mengisi Mading PA Sola Gratia.
d.
Melaksanakan “Lectio Divina” bagi semua
siswa/i untuk dilakukan di rumah masing-masing.
2. Mingguan:
a.
Biro Zending memfasilitasi pelaksanaan
ibadah PA sekali dalam seminggu bersama seluruh siswa/i SMA YP HKBP yang
dilayani oleh Pengurus PA Sola Gratia.
b.
Mengadakan Pembinaan bagi tim PA Sola
Gratia.
3. Bulanan:
a.
Pengurus PA Sola Gratia bekerja sama
dengan Biro Zending HKBP dalam mengadakan PA bulanan.
b.
Melatih siswa/i untuk mampu memberitakan
Injil.
c.
Cinta HKBP.
4. Semesteran:
a.
Pengurus inti PA Sola Gratia dengan
koordinator sel bekerja sama dengan Biro Zending dalam melaksanakan retreat dan
outbond dalam rangka penyegaran iman dan pelatihan kepemimpinan siswa/i SMA YP
HKBP.
5. Tahunan:
a.
Mengadakan LDKS (Latihan Dasar
Kerohanian Siswa).
b.
Mengadakan Seminar tentang
“okultism/exorcism” kepada seluruh siswa serta seluruh guru-guru dan staf.
6. Umum:
a.
Pengadaan Mading PA Sola Gratia.
b.
Pengadaan Sanggar PA Sola Gratia.
VIII. Waktu Pelaksanaan
1.
Harian:
a.
Ibadah Harian : Senin-Sabtu (07.15-07.30 WIB)
b.
Mengisi Mading PA Sola Gratia : Senin-Sabtu (07.15-pulang sekolah)
c.
Lectio Divina : Senin-Minggu (21.00)
2.
Mingguan:
a.
Ibadah :
Jumat/Sabtu (12.00-selesai)
b.
Pembinaan : Jumat/Sabtu
(13.30-selesai)
3.
Bulanan:
a.
Ibadah PA : Jumat/Sabtu pertama awal
bulan
b.
Gospel Life : Jumat/Sabtu pertengahan
bulan
c.
Cinta HKBP : Jumat/Sabtu akhir bulan
4.
Semesteran:
a.
Retreat :
Selesai Ujian Akhir Semester
5.
Tahunan:
a.
PAF (Preparing Advanture of Faith) : Masa Periodisasi PA Sola Gratia
b.
Seminar Okultisme : Masa Orientasi Siswa
6.
Umum:
a.
Pengadaan Mading PA Sola Gratia : Agustus 2013
b.
Pengadaan Sanggar PA Sola Gratia : Agustus 2013
IX.
Penutup
Demikianlah beberapa program yang
akan dilaksanakan oleh Biro Zending HKBP sebagai fasilitator kepada siswa/i SMA
YP HKBP. Kiranya TUHAN Allah beserta kita sekalian.
METODE PELAKASANAAN LECTIO DIVINA (BACAAN SUCI)
Metode Lectio Divina merupakan
sebuah cara perenungan meditatif yang diorientasikan kepada penyerahan diri
terhadap Firman Allah. Metode ini dapat dilaksanakan secara pribadi maupun
kelompok. Penekanan utama dalam pelaksanaan Lectio Divina adalah membiarkan
Firman Allah berbicara kepada pribadi di dalam doa.
Lectio Divina dilakukan untuk
membiarkan Allah berbicara kepada manusia dalam kehidupannya. Kesibukan
pekerjaan dan laju kehidupan yang sangat cepat, dapat membawa manusia kepada
pengabaian suara Allah dalam kehidupannya, sehingga seolah-olah manusia
tersebut berjalan sendirian, dan Allah hanya ada dalam dimensi spiritual dalam
ibadah-ibadah gerejawi. Lectio Divina merupakan metode yang membantu manusia
untuk menyadari dirinya sendiri dan Allah dalam setiap gerak hidupnya.
Dibawah ini akan dijelaskan
beberapa tahapan dalam pelaksanaan Lectio Divina. Durasi waktu yang diberikan
bukanlah sebuah ketetapan, anda dapat menambahkan atau menguranginya sesuai
dengan kemampuan konsentrasi anda, kemudian dapat meningkatkan durasi waktu
kepada tahapan yang menurut anda dibutuhkan.
Tahap 1: Lectio (Pembacaan)
Lectio (Pembacaan) dilakukan selama 5 menit. Dalam tahap ini, seseorang
membiarkan wilayah kognisi (pikiran) bekerja. Anda mulai membaca sebuah bagian
dalam Alkitab, dapat dilakukan terhadap satu buah ayat Alkitab, atau beberapa
ayat dalam Alkitab, tetapi sebaiknya tidak ayat yang terlalu panjang. Pemilihan
ayat dapat berdasarkan oleh Almanak HKBP atau ayat renungan harian lainnya.
Kemudian ayat tersebut dibaca secara berulang-ulang sampai secara otomatis
terhafalkan. Tidak perlu secara sengaja menghafal ayat, cukup dibaca secara
berulang-ulang.
Tahap 2: Meditatio (Perenungan)
Meditatio (Perenungan) dilakukan
selama 10 menit. Tahap ini, seseorang mulai mengikut-sertakan wilayah afeksi
(perasaan) ambil bagian. Ayat bacaan yang telah dihafalkan sebelumnya kemudian
direnungkan. Perenungan dimulai dengan kesan yang diterima di dalam ayat
tersebut. Kesan dapat diperoleh berhubungan dengan kenangan, pengalaman atau
pergumulan yang sedang dihadapi. Perenungan dilakukan bukan untuk mencari makna
dari teks tersebut, sehingga anda tidak perlu menterjemahkan ayat tersebut.
Perenungan dilangsungkan agar Firman Allah dapat masuk ke dalam pengalaman
hidup dan berbicara kepada manusia dengan berbagai cara.
Tahap 3: Oratio (Berdoa)
Oratio (doa) dilakukan selama 5
menit. Tahapan ini dilakukan untuk masuk dalam wilayah spiritual (roh), saat
anda mengaktifkan jiwa anda dan menghadap ke hadapan Allah. Doa dapat dimulai
dengan pembicaraan kepada Allah mengenai ayat Alkitab yang anda terima. Anda
dapat memulainya dengan pertanyaan “mengapa Allah menunjukkan Firman ini kepada
saya?”. Di dalam doa anda dapat berbicara kepada Allah berkaitan dengan
pengalaman yang sedang anda alami atau pergumulan yang sedang anda hadapi. Berbicaralah
kepada Allah.
Tahap 4: Contemplatio (Kontemplasi)
Contemplatio (kontemplasi)
dilakukan dalam 10 menit. Tahapan ini merupakan puncak dalam proses Lectio
Divina. Ketika melakukan contemplatio, anda dengan seluruh keberadaan anda
dapat mulai masuk ke wilayah pasif. Contemplatio merupakan saat-saat anda
mendengarkan Allah berbicara. Karena itu, biarkan seluruh diri tenang dan hanya
menerima dan membiarkan Allah bekerja terhadap anda. Dalam beberapa waktu dan
kesempatan melakukan Lectio Divina, mungkin anda tidak merasakan apapun,
ataupun tidak mendengarkan suara Allah di dalam hati anda. Anda tidak perlu
frustasi dan kebingungan. Biarkan saja proses membentuk anda dan menghidupkan
suara hati anda untuk mendengarkan Allah. Beberapa orang dapat mendengarkan
Allah setelah beberapa bulan atau bahkan tahunan. Dengan demikian, jangan
hentikan Lectio Divina jika anda tidak mendengarkan apapun. Beberapa
kemungkinan anda tidak mendengarkan Allah adalah anda mungkin didominasi oleh
pikiran, anda tidak pernah membiarkan hati anda hidup bersama dengan Allah,
atau anda didominasi oleh persoalan dunia. Pada akhirnya, tinggalkan persoalan
dunia, dan biarkan Allah menuntun anda menghadapi perjalanan kehidupan anda.
No comments:
Post a Comment