Tuesday, October 29, 2013

Preparing Advanture of Faith SMA Sw YP-HKBP Pematangsiantar

Panduan Teknis Pelaksanaan Preparing Advanture of Faith

Jumat, 27 September 2013
1.      Orientasi Tempat dan Penanaman Pohon (14.30-15.15)
Ø Garis Besar
Tim Ebenezer memberikan pengarahan awal sebagai bentuk pengenalan kepada para peseta Preparing Advanture of Faith dalam menggunakan setiap fasilitas yang tersedia dan sikap dalam mengikuti setiap kegiatan selama berada di dalam kompleks Ebenezer.
Peserta dipimpin oleh panitia beserta pihak Ebenezer menanam bibit pohon di sekitar areal Ebenezer.
Ø Tujuan
Agar peserta dapat menjaga sikap dalam disiplin yang telah ditentukan oleh pihak Ebenezer.
Penanaman pohon dilaksanakan sebagai bentuk kenang-kenangan berlangsungnya kegiatan sekaligus partisipasi dalam pelestarian lingkungan sekitar.
Ø Materi yang dibutuhkan
Bibit pohon

2.      Out-bond- Team Work (16.30-17.30)
Ø Garis Besar
Outbond-Team Work dilaksanakan dalam pembagian regu dari peserta sesuai dengan jenis permainan. Kegiatan ini dilaksanakan di luar ruangan dan peserta diwajibkan mengikuti instruksi dari fasilitator.
Ø Tujuan
Membangun kerjasama tim dan sikap saling mempercayai, membangun, mendorong demi tujuan bersama dalam sebuah kepengurusan PA Sola Gratia yang akan dilantik.
Ø Jenis Permainan
a.       Pecah Balon
b.      Transfer Karet
c.       Paku dalam Botol
Ø Materi yang dibutuhkan
1.      Balon dan tali plastik.
2.      Pipet sejumlah peserta dan karet gelang sejulah regu.
3.      Paku dan botol sejumlah regu dan penutup mata sejumlah peserta.
Ø Prosedur
a.       Pecah Balon
Peserta dibagi kedalam kelompok dan kaki diikatkan balon, kemudian setiap kelompok akan berkompetisi memecahkan balon dari kelompok lain. Balon dan tali plastik akan diikatkan pada sebelah kaki setiap regu. Setiap peserta menjaga balon masing-masing demi keamanan balon kelompoknya. Kelompok yang paling baik strateginya dan paling sedikit pecah balonnya adalah pemenang.
b.      Transfer Karet
Peserta dibagi kedalam regu kemudian setiap peserta dalam regu membentuk barisan memanjang kebelakang dengan pipet digigit. Kemudian karet diletakkan dipipet dan ditransfer untuk sampai kepada peserta paling belakang dan kembali ke depan. Permainan ini dilakukan dalam bentuk kompetisi.
c.       Paku dalam Botol
Peserta ditutup matanya dan mendengarkan komando dari seorang koordinator yang telah ditentukan. Kemudian peserta dalam regu mengikuti instruksi dari koordinator regu untuk memasukkan paku ke dalam botol. Permainan ini dilakukan dalam bentuk kompetisi.

3.      Diskusi Kelompok (18.30-21.00)
Ø Garis Besar
Seluruh peserta akan melakukan diskusi mengenai tema-tema (umum) yang sudah ditentukan. Peserta akan dibagi menjadi 5 “keluarga” dan akan membahas satu tema yang berbeda di masing-masing “keluarga”. Setelah semua “keluarga” selesai mendiskusikan tema yang diberikan kepada “keluarga”nya masing-masing maka setiap “keluarga” akan mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada “keluarga” yang lain dan “keluarga” yang lain akan merespon presentasi tersebut melalui pertanyaan, gagasan, informasi dan tanggapan. Hal ini akan berjalan secara bergantian dan semua “keluarga” akan mendapatkan giliran untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Diskusi ini akan dimoderasi oleh Tim Biro Zending sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Ø Tujuan
a.       Merangsang pola berpikir tim PA mengenai hal-hal yang umum atau sudah biasa ditemukan namun tidak mudah untuk didefinisikan.
b.      Memberikan pengalaman bagi tim PA dalam berdiskusi formal. Dimana mereka dituntut untuk bersikap profesional dalam mengemukakan pendapat dan memberikan jawaban atas pertanyaan atau sanggahan terhadap presentasi mereka
c.       Memberikan pengalaman bagi tim PA untuk berdiskusi dengan kelompok/keluarga. Dimana siswa/i dituntut untuk bersikap ramah dan sopan ketika pendapat mereka ditolak atau ketika menolak pendapat orang lain.
d.      Memperluas cakrawala berpikir tim PA dengan mendengarkan dan memikirkan pendapat dan gagasan orang lain serta kemungkinan untuk menyanggah pendapat orang lain.
e.       Melatih mental tim PA untuk berbicara dan berargumentasi di depan orang banyak.
f.       Menambah wawasan baru dan perbendaharaan kata bagi tim PA.
g.      Meningkatkan rasa kekeluargaan terhadap seluruh tim PA dengan menggunakan kata “keluarga” sebagai ganti kata “kelompok”.
Ø Materi yang dibutuhkan
Spidol dan Kertas Koran
Ø Prosedur
a.       Setiap “keluarga” akan cabut undi untuk menentukan urutan presentasi dan tema diskusi.
b.      Peserta mendiskusikan tema diskusi yang akan diberikan bagi masing-masing keluarga dan tidak boleh saling bertukar tema dan bertukar anggota “keluarga”.
c.       Setiap “keluarga” diberikan waktu selama 1 jam untuk mendiskusikan dan mempersiapkan presentasi untuk tema tersebut.
d.      Setiap “keluarga” dibeikan waktu 18 menit untuk memprentasikan hasil diskusi dan memberikan jawaban atas pertanyaan atau sanggahan dari “keluarga” lain.
e.       Setiap presentasi diberikan kesempatan untuk bertanya atau memberikan sanggahan untuk 2 orang dan masing-masing orang paling banyak dua pertanyaan atau sanggahan.
f.       Setiap orang yang akan memberikan pertanyaan atau sanggahan harus terlebih dahulu mengangkat tangan dan dipilih oleh moderator untuk mengajukan pertanyaan atau sanggahan.
Ø Tema-tema Diskusi
a.       Disiplin
b.      Cita-cita
c.       Orangtua
d.      Pergaulan Bebas
e.       Pendidikan

4.      Bina Mental-Spiritual (21.00-23.45)
Ø Garis Besar
Dalam bagian ini seluruh peserta akan mendapatkan pembinaan mental dan spiritual. Seluruh peserta dipersiapkan untuk menjadi orang-orang Kristen yang tanguh dalam menghadapi setiap tekanan, tantangan dan permasalahan yang mungkin akan mereka hadapi di masa yang akan datang.
Ø Tujuan
a.       Membina  mental tim PA Sola Gratia agar dapat berani menhadapi permasalahan.
b.      Membina spiritualias tim PA Sola Gratia agar menyerahkan kekhawatirannya kepada Tuhan saja.
Ø Materi yang dibutuhkan
Map 3 buah; Alat tulis; 2 kotak korek api batangan
Ø Prosedur
Setiap peserta mengikuti instruksi yang diberikan dalam map secara berurutan, kemudian masuk ke dalam pos-pos yang telah disediakan dengan mengucapkan password yang telah ditentukan. Setiap peserta akan menghadapi tantangan yang telah disediakan oleh fasilitator pada setiap pos.








Sabtu, 28 September 2013
1.      Penelaahan Alkitab (08.30-10.00)
Ø Garis Besar
Penelaahan Alkitab dilakukan dalam pembagian regu dan membahas topik yang telah ditentukan secara pribadi dan bersama untuk menemukan makna dan bentuk aktualisasi yang dapat dilakukan dalam kehidupan.
Ø Tujuan
Peserta mampu menelaah Alkitab dengan baik.
Ø Materi yang dibutuhkan
Alkitab, Kidung Jemaat dan Alat tulis.
Ø Prosedur
Failitator memberikan pengantar singkat ke dalam topik dalam Ayat Alkitab yang telah ditentukan kemudian memberikan pengarahan dalam diskusi kelompok. Selanjutnya setiap kelompok dipimpin oleh koordinator kelompok dengan pengarahan yang lebih spesifik. Setiap peserta kemudian membahas ayat dan topik yang telah diinstruksikan secara pribadi, setelah selesai, kemudian masuk dalam kelompok untuk menemukan pengertian bersama. Setelah kelompok selesai seluruh peserta begabung dan mendiskusikan kesimpulan bersama.

2.      Seminar Pelayanan (10.15-12.30)
Ø Garis Besar
Seminar pelayanan diberikan oleh fasilitator kepada seluruh peserta dengna dimoderasi oleh panitia dalam ruangan yang telah disediakan.
Ø Tujuan
Agar setiap peserta mendapatkan pemahaman dalam seminar tentang pelayanan yang digunakan menjadi bekal dalam kepengurusan PA Sola Gratia.
Ø Materi yang dibutuhkan
Alat tulis dan bahan seminar yang telah disediakan oleh fasilitator dalam bentuk power point dan paper.
Ø Prosedur
Moderator memulai seminar dengan memberitahukan aturan dalam seminar, kemudian narasumber/fasilitator menyajikan seminar. Ditengah seminar dapat disisipkan ice breaking untuk mencairkan suasana. Kemudian setelah penyajian selesai, peserta dapat mengajukan pertanyaan dan memulai diskusi dengan fasilitator.

3.      Sharing Pengalaman (13.00-14.30)
Ø Garis Besar
Peserta dibagi kedalam kelompok untuk berbincang-bincang berbagi pengalaman pelayanan dengan Bibelvrow yang sudah pensiun di kompleks Ebenezer.
Ø Tujuan
Peserta mendapatkan cerita pengalaman hidup dalam mengambil keputusan untuk menjadi pelayan Tuhan.
Peserta mendapatkan inspirasi dalam pengalaman yang diceritakan oleh Bibelvrow untuk melayani di dalam kepengurusan PA Sola Gratia.
Ø Materi yang dibutuhkan
Alat tulis.
Ø Prosedur
Peserta dibagi kedalam 9-10 kelompok dan setiap kelompok berbicara kepada seorang Biblevrow. Dalam perbincangan yang dilakukan peserta disarankan untuk dapat membantu Biblevrow dalam kegiatan keseharian mereka.

4.      Pembekalan Peperangan Rohani (14.30-16.30)
Ø Garis Besar
Fasilisator menyampaikan pemahaman terhadap kuasa kegelapan (okultisme), dan bagaimana cara memerangi atau menolak kuasa kegelapan (okultisme) tersebut.
Ø Tujuan
Agar siswa/i mengetahui dan memahami bahaya dari kuasa kegelapan (okultisme), sehingga siswa/i mau dan mampu untuk menolak atau memerangi kuasa kegelapan (okultisme).
Siswa/i atau peserta sebagai pengurus PA Sola Gratia akhirnya dapat memperlengkapi diri untuk peperangan rohani melalui disiplin rohani.

Ø Materi yang dibutuhkan
Alat tulis dan bahan seminar yang telah disediakan oleh fasilitator dalam bentuk power point dan paper.
Ø Prosedur
Fasilisator menyampaikan pemahaman kuasa kegelapan (okultisme) dan penolakan terhadap kuasa kegelapan (okultisme) melalui seminar. Dan berdiskusi kepada peserta atau siswa/i untuk membongkar atau mengamati sudah sejauh mana mereka hidup dalam kuasa kegelapan (okultisme)
.
5.      Out-bond- Tim Work (16.30-17.30)
Ø Garis Besar
Outbond-Team Work dilaksanakan dalam pembagian regu dari peserta sesuai dengan jenis permainan. Kegiatan ini dilaksanakan di luar ruangan dan peserta diwajibkan mengikuti instruksi dari fasilitator.
Ø Tujuan
Membangun kerjasama tim dan sikap saling mempercayai teman, saling membangun, menjaga dan mendorong demi tujuan bersama dalam sebuah kepengurusan PA Solagratia yang akan dilantik.
Ø Jenis Permainan
a.    Jairng Laba-laba
b.    Jembatan Manusia
c.    Mendengar Panggilan
Ø Materi yang dibutuhkan
Tali plastik yang dirangkai membentuk jaring laba-laba dengan lubang sebesar manusia ditengahnya; penutup mata/handuk leher
Ø Prosedur
a.       Jairng Laba-laba
Tali platik dibentuk seperti jaring laba-laba, kemudian peserta membentuk regu dan bekerja sama untuk meloloskan setiap peserta melewati jaring dengan tidak boleh menyentuh jarring.
b.      Jembatan Manusia
Peserta dibagi kedalam kelompok dan berjuang membentuk jembatan manusia dengan seorang dari anggota kelompok berjalan merangkak pada batas yang telah ditentukan fasilitator yang semakin melebar. Kelompok diharapkan dapat membuat jembatan manusia dan berhasil sampai pada garis finish.
c.       Mendengar Panggilan
Peserta dibagi kedalam kelompok dan mendiskusikan jenis suara dalam kelompok masing-masing. Setelah fasilitator memecah setiap peserta yang matanya telah ditutupi, kemudian peserta memanggil anggota kelompoknya untuk berkumpul kembali.

6.      Fellowship Prayer (19.00-20.00)
Ø Garis Besar
Peseta dibagi kedalam kelompok berbagi cerita pengalaman hidup dan pergumulan yang sedang dihadapi dalam kehidupan masing-masing, kemudian berdoa berantai untuk mendoakan setiap pergumulan yang sedang terjadi.
Ø Tujuan
Setiap peserta membangun kepercayaan untuk mendengarkan pesoalan dalam kehidupan teman-temannya, kemudian memiliki sikap peduli mendoakan setiap pergumulan yang dihadapi.
Ø Materi yang dibutuhkan
Lilin sebanyak peserta. Alkitab dan Kidung Jemaat.
Ø Prosedur
Koordinator kelompok membuka fellowship prayer dengan nyanyian, kemudian mengajak setiap peserta untuk terbuka satu sama lain dengan membangun kepercayaan antara peserta. Setelah setiap peserta selesai mengungkapkan persoalan hidupnya, koordinator mengajak seluruh peserta dalam kelompok dalam doa berantai mendoakan seluruh persoalan yang telah disampaikan.





7.      Perenungan Pribadi (20.00-21.30)
Ø Garis Besar
Seluruh peserta masuk dalam perenungan pribadi ditempat yang terpisah dengan orang lain dan mengikuti instruksi untuk menentukan keputusan dalam kepengurusan PA Sola Gratia.
Ø Tujuan
Setiap peserta menggumuli dan memantapkan keputusan pribadi dalam menjadi pengurus PA Sola Gratia.
Ø Materi yang dibutuhkan
Kertas Instruksi/panduan perenungan sebanyak peserta.
Ø Prosedur
Setiap peserta mengambil kertas secara berurutan sesuai dengan instruksi dari fasilitator, kemudian mengambil tempat tersendiri untuk merenungkan bagian-bagian yang telah diberikan dalam kertan panduan.

8.      Api Unggun (21.30-23.00)
Ø Garis Besar
Seluruh peserta melepaskan penat dalam rangkaian kegiatan dalam acara malam kreasi dan api unggun. Hasil kreasi dari setiap kelompok akan ditampilkan secara bergiliran.
Ø Tujuan
Merenungkan setiap kegiatan yang telah dilewati. Setiap peserta melepaskan lelah dan penat dalam kebersamaan dan malam kreasi.
Ø Materi yang dibutuhkan
Peralatan api unggun, toa.
Ø Prosedur
Fasilitator mempersiapkan prosesi api unggu, kemudian para peserta membentuk lingkaran besar mengelilingi api unggun. Setelah api unggun dinyalakan, fasilitator memulai perenungan setiap kegiatan yang telah dilalui peserta. Kemudian setiap kelompok peserta mulai mempertunjukkan hasil kreasi mereka.


Minggu, 30 September 2013
1.      Meditasi (08.00-09.15)
Ø Garis Besar
Dalam mengakhiri rangkaian acara kegiatan, meditasi dilakukan oleh setiap peserta yang dibimbing oleh fasilitator. Setiap peserta dibimbing untuk memantapkan diri memasuki pelayanan dalam kepengurusan PA Sola Gratia.
Ø Tujuan
Agar setiap peserta dapat merefleksikan diri mereka untuk menjalani masa pelayanan di SMA dalam PA Sola Gratia.
Ø Materi yang dibutuhkan
Musik
Ø Prosedur
Fasilitator membimbing peserta dalam perenungan dan penyadaran diri untuk masuk semakin dalam kepada jiwa mereka. Setiap peserta mengikuti instruksi dan merenungkan bagian-bagian dalam perjalanan kehidupan mereka serta keputusan yang telah mereka ambil dalam pelayanan PA Sola Gratia.

2.      Acara Penutupan dan Pelantikan (13.30-15.00)
Ø Garis Besar
Penutupan acara dilakukan dengan pelantikan pengurus PA Sola Gratia oleh Kepala Sekolah SMA YP-HKBP dan Kepala Biro Zending HKBP.
Ø Tujuan
Memberikan legalitas sebagai pengurus PA Sola Gratia, dan sebagai titik awal pelaksanaan tugas yang akan dilakukan selama 1 tahun kepengurusan.
Ø Materi yang dibutuhkan
Surat Penugasan
Ø Prosedur
Fasilitator menjadi pembawa acara dalam acara penutupan.

Pelayanan Pelepasan

Pelayanan Pelepasan dari Kuasa Kegelapan (LICHT-biro Zending HKBP)

Dalam Penjemaatan biro zending HKBP ke Distrik XXVI Labuhan Batu, pada tanggal 26 Mei 2013, ternyata ditemukan sebuah kasus keterikatan oleh kuasa kegelapan disana.
Kuasa kegelapan mengikat seorang anak perempuan oleh amarah dan kebencian di dalam hatinya oleh perilaku kakaknya. Sebuah tragedi yang terjadi setelah ibadah minggu dilangsungkan. Anak perempuan tersebut kemudian kerasukan roh jahat dan dibawa ke rumah pendeta setempat. Setibanya di rumah tim LICHT-biro zending HKBP melakukan ibadah pelepasan dari kuasa kegelapan. Puji TUHAN, roh jahat yang mendiami tubuh anak perempuan tersebut dapat diusir.
Dalam ibadah pelepasan dari kuasa kegelapan, ditemukan bahwa pintu masuk roh jahat tersebut adalah hubungan yang rusak di dalam keluarga. Terjadi percekcokan antara adik dengan kakak, sehingga tekanan mental tersebut digunakan oleh iblis dalam mengintervensi kehidupan anak perempuan tersebut. Selain daripada itu, tim LICHT-biro zending HKBP juga menemukan ikatan kuasa kegelapan dalam keluarga anak perempuan tersebut, dimana bapak dalam keluarganya digunakan oleh roh nenek moyang sebagai tempat bernaung. Si bapak kemudian mendapatkan kemampuan untuk memijat, setelah beberapa lama, menurut pengakuan dari anak perempuan tersebut, bapaknya telah melepaskan kekuatan tersebut. Proses pelepasan dari kuasa kegelapan juga terhalang oleh perlengkapan berupa anting-anting dan cincin yang digunakan oleh anak perempuan tersebut. Pengakuannya, perhiasan tersebut diperoleh dari ibunya sendiri. Tim LICHT-biro zending menduga bahwa ada ikatan dari kuasa kegelapan yang tersimpan di dalam perhiasan tersebut, sehingga ketika dilepaskan dari tubuh anak perempuan itu, seketika roh jahat dapat diusir darinya.
Peristiwa yang serupa juga mungkin masih banyak terdapat di tengah-tengah kehidupan jemaat HKBP (khususnya). Dimana dengan bertamengkan roh dari nenek moyang, kita menjadi percaya oleh kuasa yang ditawarkan oleh iblis dalam kehidupan kita, dan tanpa disadari, iblis telah menancapkan kuku kejahatannya dalam kehidupan kita. Kemudian keluarga kita akan dihancurkan perlahan-lahan oleh buah kejahatan yang iblis rencakanan terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak lagi mengandalkan TUHAN sebagai penolong dan penyelamat kita.
Pada tanggal 14-17 April 2013, di perkemahan pemuda HKBP, Jetun Silangit. HKBP melalui Departemen Marturia telah mengadakan pelatihan penanganan masalah okultisme. HKBP mengundang Pdt. Rudolf Pasaribu berserta dengan Ephorus GKPS, Pdt. Dr. Jaharianson Saragih, sebagai pembicara dengan peserta dari para pelayan HKBP, baik Pendeta, Guru Huria, yang bersama-sama memperlengkapi diri dalam penanganan masalah okultisme tersebut. Pelatihan tersebut menunjukkan bahwa para pelayan HKBP telah bersedia dalam menghadapi persoalan yang cenderung masih mengikat di tengah-tengah kehidupan warga jemaat HKBP.
Setelah pelatihan tersebut, biro Zending HKBP menjadi sentral pelayanan pelepasan dari kuasa kegelapan. Beberapa kasus keterikatan dari kuasa kegelapan telah dilaksanakan oleh tim LICHT biro Zending HKBP. Sekarang, tim LICHT biro Zending HKBP akan melakukan penelitian lapangan untuk melihat seberapa besar keterikatan dengan kuasa kegelapan yang cukup memprihatinkan di tengah-tengah kehidupan orang percaya. Semoga TUHAN memberikan kekuatan bagi biro Zending HKBP.

Karena itu, baiklah segenap warga jemaat, khususnya HKBP, mengandalkan dirinya hanya kepada TUHAN semata. Marilah kita melepaskan diri kita dari ikatan kuasa kegelapan yang bukan hanya menjauhkan kita dari TUHAN, tetapi juga menyengsarakan hidup kita secara langsung, maupun tidak langsung. Semoga TUHAN beserta kita. Tim LICHT-biro Zending HKBP.

BINA MENTAL-SPIRITUAL SISWA/I SMA YP HKBP OLEH BIRO ZENDING HKBP

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN BINA MENTAL-SPIRITUAL
SISWA/I SMA YP HKBP OLEH BIRO ZENDING HKBP

       I.            Nama Kegiatan                                :
Periodisasi dan Program Kepengurusan PA Sola Gratia SMA YP HKBP
    II.            Visi                                                     :
Siswa/i SMA YP HKBP menjadi pilot project bagi SMA se-Pematangsiantar

 III.            Dasar Pemikiran
a.      Ikatan persekutuan dalam gereja HKBP
SMA YP HKBP merupakan salah satu bidang pelayanan gereja HKBP dalam pendidikan. Dalam hal ini Biro Zending HKBP menyadari bahwa pendidikan tersebut tidak hanya mencakup wilayah kognitif saja, melainkan afektif dan psikomotorik. Disamping hal tersebut, para siswa/i bukan hanya dididik untuk memenuhi cangkupan Intelegency Quotient, tetapi juga Emotional dan Spiritual Qutient. Untuk memenuhi keprihatinan tersebutlah, kemudian Biro Zending HKBP mengembangkan pelayanan kepada para siswa/i SMA YP HKBP, sehingga citra HKBP melekat erat dalam kehidupan para siswa/i untuk siap dan semakin dewasa di dalam iman menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan yang kompleks ini.
b.      Letak Geografis
Secara geografis, SMA YP HKBP berada dalam satu wilayah dengan Biro Zending HKBP yang berlokasi di Jl. Gereja, Pematangsiantar. Keberadaan ini tidak dapat serta merta mengabaikan pandangan Biro Zending HKBP untuk “menutup mata” terhadap keprihatinan yang sedang terjadi kepada pelayanan di bidang pendidikan HKBP tersebut. Dengan demikian Biro Zending HKBP memutuskan untuk melakukan sesuatu dalam mempersiapkan para siswa/i untuk menghadapi masa depan yang telah dipersiapkan oleh Allah kepada mereka, untuk menumbuhkan iman yang teguh dalam kehidupan spiritual mereka, dan terlebih bangga dan menyadari keberadaan mereka sebagai keluarga besar dalam persekutuan yang kudus gereja HKBP.



c.       Keprihatinan kualitas pendidikan
Di tengah-tengah kompetisi pendidikan yang semakin meningkatkan mutu masing-masing sekolah, SMA YP HKBP memang memiliki predikat akreditasi B dalam dunia pendidikan, tetapi secara jujur, keadaan di sekolah sungguh memprihatinkan. Jumlah murid dan daya tarik sekolah yang tidak memadai untuk bersaing dalam setiap perguruan di kota Pematangsiantar membuat Biro Zending HKBP tidak dapat berdiam diri. Untuk itu, pertama-tama bersama dengan Kepala Sekolah SMA YP HKBP, Biro Zending HKBP meletakkan pencapaian dalam bidang Bina Mental-Spiritual terhadap siswa/i SMA YP HKBP. Dengan demikian para siswa/i dan sertiap pihak yang terkait, akan berserah kepada Allah dalam rancangannya yang telah menyediakan masa depan yang penuh harapan (Yer. 29:11).
d.      Tantangan zaman masa kini
Dengan memperhatikan bahwa para siswa/i SMA YP HKBP tidak akan berhenti pada jenjang pendidikan setingkat SMA sederajat, bahkan lebih jauh melangkah menghadapi segala kemungkinan di tengah-tengah dunia ini. Maka penting bagi Biro Zending HKBP dengan perhatian penuh dari Kepala Sekolah SMA YP HKBP untuk bersama-sama mempersiapkan para siswa/i baik melalui pendidikan sekolah, maupun dalam pendidikan spiritual mereka. Agar tercipta generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi segala keadaan dan memancarkan sinar Kristus di tengah-tengah dunia ini (Mat. 5:13-14).

 IV.            Maksud dan Tujuan Kegiatan       :
·         Mobilisator PA bagi siswa/i SMA YP HKBP
·         Membentuk mental dan spiritual siswa/i SMA YP HKBP
·         Mendewasakan iman siswa/i SMA YP HKBP
·         Mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan

    V.            Bentuk Pelayanan
Biro Zending HKBP kemudian berkoordinasi dengan kepala sekolah SMA YP HKBP untuk melaksanakan pembinaan mental dan spiritual dalam jangka panjang sehingga pelayanan ini akan dapat dilanjutkan dalam satu generasi ke generasi selanjutnya. Dengan demikian Biro Zending melaksanakan pembuatan kepengurusan organisasi PA yang hadir untuk memaksimalkan mobilisasi pelayanan di SMA YP HKBP. Selanjutnya kepengurusan PA tersebut bernama                     “PA SOLAGRATIA SMA YP HKBP”.

 VI.            Metode Pelayanan
Biro Zending HKBP memulai pelayanan kepada SMA YP HKBP dengan beberapa metode, antara lain:
a.      Penyeleksian dan Periodisasi Kepengurusan PA
b.      Pemilihan dan Pelantikan Kepengurusan PA
c.       Pelatihan dan Pembinaan Pengurus PA
d.      Pengawasan berkala oleh Biro Zending HKBP

VII.          Program Kerja dalam Pelayanan
1.    Harian:
a.        Biro Zending mempersiapkan tim dari kepengurusan PA Sola Gratia agar dapat memimpin setiap kelas dalam melaksanakan ibadah pagi setiap hari di dalam kelas masing-masing.
b.        Biro Zending mempersiapkan tim dari kepengurusan PA Sola Gratia agar dapat memimpin setiap kelas dalam melaksanakan ibadah penutup sekolah setiap hari di dalam kelas masing-masing.
c.         Mengisi Mading PA Sola Gratia.
d.        Melaksanakan “Lectio Divina” bagi semua siswa/i untuk dilakukan di rumah masing-masing.
2.    Mingguan:
a.         Biro Zending memfasilitasi pelaksanaan ibadah PA sekali dalam seminggu bersama seluruh siswa/i SMA YP HKBP yang dilayani oleh Pengurus PA Sola Gratia.
b.        Mengadakan Pembinaan bagi tim PA Sola Gratia.

3.    Bulanan:
a.         Pengurus PA Sola Gratia bekerja sama dengan Biro Zending HKBP dalam mengadakan PA bulanan.
b.        Melatih siswa/i untuk mampu memberitakan Injil.
c.         Cinta HKBP.
4.    Semesteran:
a.         Pengurus inti PA Sola Gratia dengan koordinator sel bekerja sama dengan Biro Zending dalam melaksanakan retreat dan outbond dalam rangka penyegaran iman dan pelatihan kepemimpinan siswa/i SMA YP HKBP.


5.    Tahunan:
a.         Mengadakan LDKS (Latihan Dasar Kerohanian Siswa).
b.        Mengadakan Seminar tentang “okultism/exorcism” kepada seluruh siswa serta seluruh guru-guru dan staf.
6.    Umum:
a.         Pengadaan Mading PA Sola Gratia.
b.        Pengadaan Sanggar PA Sola Gratia.

  VIII.     Waktu Pelaksanaan
1.      Harian:
a.         Ibadah Harian                                    : Senin-Sabtu (07.15-07.30 WIB)
b.        Mengisi Mading PA Sola Gratia        : Senin-Sabtu (07.15-pulang sekolah)
c.         Lectio Divina                                     : Senin-Minggu (21.00)
2.      Mingguan:
a.         Ibadah                                                : Jumat/Sabtu (12.00-selesai)
b.        Pembinaan                                          : Jumat/Sabtu (13.30-selesai)
3.      Bulanan:
a.         Ibadah PA                                          : Jumat/Sabtu pertama awal bulan
b.        Gospel Life                                        : Jumat/Sabtu pertengahan bulan
c.         Cinta HKBP                                       : Jumat/Sabtu akhir bulan
4.      Semesteran:
a.         Retreat                                                : Selesai Ujian Akhir Semester
5.      Tahunan:
a.         PAF (Preparing Advanture of Faith) : Masa Periodisasi PA Sola Gratia
b.        Seminar Okultisme                             : Masa Orientasi Siswa
6.      Umum:
a.         Pengadaan Mading PA Sola Gratia   : Agustus 2013
b.        Pengadaan Sanggar PA Sola Gratia   : Agustus 2013

 IX.            Penutup
Demikianlah beberapa program yang akan dilaksanakan oleh Biro Zending HKBP sebagai fasilitator kepada siswa/i SMA YP HKBP. Kiranya TUHAN Allah beserta kita sekalian.





METODE PELAKASANAAN LECTIO DIVINA (BACAAN SUCI)

Metode Lectio Divina merupakan sebuah cara perenungan meditatif yang diorientasikan kepada penyerahan diri terhadap Firman Allah. Metode ini dapat dilaksanakan secara pribadi maupun kelompok. Penekanan utama dalam pelaksanaan Lectio Divina adalah membiarkan Firman Allah berbicara kepada pribadi di dalam doa.
Lectio Divina dilakukan untuk membiarkan Allah berbicara kepada manusia dalam kehidupannya. Kesibukan pekerjaan dan laju kehidupan yang sangat cepat, dapat membawa manusia kepada pengabaian suara Allah dalam kehidupannya, sehingga seolah-olah manusia tersebut berjalan sendirian, dan Allah hanya ada dalam dimensi spiritual dalam ibadah-ibadah gerejawi. Lectio Divina merupakan metode yang membantu manusia untuk menyadari dirinya sendiri dan Allah dalam setiap gerak hidupnya.
Dibawah ini akan dijelaskan beberapa tahapan dalam pelaksanaan Lectio Divina. Durasi waktu yang diberikan bukanlah sebuah ketetapan, anda dapat menambahkan atau menguranginya sesuai dengan kemampuan konsentrasi anda, kemudian dapat meningkatkan durasi waktu kepada tahapan yang menurut anda dibutuhkan.

Tahap 1: Lectio (Pembacaan)
Lectio (Pembacaan) dilakukan  selama 5 menit. Dalam tahap ini, seseorang membiarkan wilayah kognisi (pikiran) bekerja. Anda mulai membaca sebuah bagian dalam Alkitab, dapat dilakukan terhadap satu buah ayat Alkitab, atau beberapa ayat dalam Alkitab, tetapi sebaiknya tidak ayat yang terlalu panjang. Pemilihan ayat dapat berdasarkan oleh Almanak HKBP atau ayat renungan harian lainnya. Kemudian ayat tersebut dibaca secara berulang-ulang sampai secara otomatis terhafalkan. Tidak perlu secara sengaja menghafal ayat, cukup dibaca secara berulang-ulang.

Tahap 2: Meditatio (Perenungan)
Meditatio (Perenungan) dilakukan selama 10 menit. Tahap ini, seseorang mulai mengikut-sertakan wilayah afeksi (perasaan) ambil bagian. Ayat bacaan yang telah dihafalkan sebelumnya kemudian direnungkan. Perenungan dimulai dengan kesan yang diterima di dalam ayat tersebut. Kesan dapat diperoleh berhubungan dengan kenangan, pengalaman atau pergumulan yang sedang dihadapi. Perenungan dilakukan bukan untuk mencari makna dari teks tersebut, sehingga anda tidak perlu menterjemahkan ayat tersebut. Perenungan dilangsungkan agar Firman Allah dapat masuk ke dalam pengalaman hidup dan berbicara kepada manusia dengan berbagai cara.

Tahap 3: Oratio (Berdoa)
Oratio (doa) dilakukan selama 5 menit. Tahapan ini dilakukan untuk masuk dalam wilayah spiritual (roh), saat anda mengaktifkan jiwa anda dan menghadap ke hadapan Allah. Doa dapat dimulai dengan pembicaraan kepada Allah mengenai ayat Alkitab yang anda terima. Anda dapat memulainya dengan pertanyaan “mengapa Allah menunjukkan Firman ini kepada saya?”. Di dalam doa anda dapat berbicara kepada Allah berkaitan dengan pengalaman yang sedang anda alami atau pergumulan yang sedang anda hadapi. Berbicaralah kepada Allah.

Tahap 4: Contemplatio (Kontemplasi)
Contemplatio (kontemplasi) dilakukan dalam 10 menit. Tahapan ini merupakan puncak dalam proses Lectio Divina. Ketika melakukan contemplatio, anda dengan seluruh keberadaan anda dapat mulai masuk ke wilayah pasif. Contemplatio merupakan saat-saat anda mendengarkan Allah berbicara. Karena itu, biarkan seluruh diri tenang dan hanya menerima dan membiarkan Allah bekerja terhadap anda. Dalam beberapa waktu dan kesempatan melakukan Lectio Divina, mungkin anda tidak merasakan apapun, ataupun tidak mendengarkan suara Allah di dalam hati anda. Anda tidak perlu frustasi dan kebingungan. Biarkan saja proses membentuk anda dan menghidupkan suara hati anda untuk mendengarkan Allah. Beberapa orang dapat mendengarkan Allah setelah beberapa bulan atau bahkan tahunan. Dengan demikian, jangan hentikan Lectio Divina jika anda tidak mendengarkan apapun. Beberapa kemungkinan anda tidak mendengarkan Allah adalah anda mungkin didominasi oleh pikiran, anda tidak pernah membiarkan hati anda hidup bersama dengan Allah, atau anda didominasi oleh persoalan dunia. Pada akhirnya, tinggalkan persoalan dunia, dan biarkan Allah menuntun anda menghadapi perjalanan kehidupan anda.